Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal

Berawal dari iseng-iseng hunting inspirasi bisnis di toko buku Gramedia beberapa bulan yang lalu, eh akhirnya ketemu juga dengan satu buku yang berjudul “Pembesaran lele di Kolam Terpal” karangan Andri Herdiana yang diterbitkan oleh Penebar Swadaya. Buku tersebut menularkan virusnya sehingga menginspirasi saya  untuk mencoba mempraktekan budidaya pembesaran ikan lele pada media kolam terpal. Awalnya agak bingung juga nih mau membudidayakannya dimana? sedangkan halaman kontrakan rumah di Purwokerto cukup sempit, di Majalengka juga tidak mungkin karena kurang kontrol, masa mau di halaman kampus? waw.. bisa-bisa di panggil rektor ckckck… 

Budidaya Ikan Lele Media Kolam Terpal (Gambar: Koleksi Pribadi)

Budidaya Ikan Lele Media Kolam Terpal (Gambar: Koleksi Pribadi)

Saya sebagai aktivis kampus, rasanya tidak terlalu berlebihan jika saya mempunyai pemikiran ingin memberdayakan perekonomian masyarakat pedesaan khususnya masyarakat kelangan menengah ke bawah. Akhirnya kebingungan memilih lahan usahapun sirna karena saya memutuskan untuk berinvestasi di salah satu desa di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, tepatnya di desa Karanggintung. Budidaya pembesaran lelepun saya lakukan di salah satu pekarangan rumah penduduk desa tersebut. Alhamdulilah resepon masyarakat di sana cukup positif, bahkan sampai ada yang menawarkan kolam atau pekarangannya untuk saya jadikan lahan usaha, tapi apa daya modal terbatas hehehe…

Budidaya Ikan Lele Media Kolam Terpal (Gambar: Koleksi Pribadi)

Budidaya Ikan Lele Media Kolam Terpal (Gambar: Koleksi Pribadi)

Hanya bermodalkan sekitar kurang lebih Rp. 500.000 untuk pembuatan satu kolam terpal dengan ukuran terpal 5 x 4 m berikut bibit ikan lelenya, oia lele yang saya budidayakan adalah lele jenis sangkuriang. Alhamdulilah saya merasa bangga, karena rencana awal ingin memberdayakan ekonomi masyarakat desapun sudah terlihat dari mulai masa pembuatan kolam, ketika tahap pembuatan kolam saya memberdayakan beberapa orang masyarkat desa, seperti untuk penebangan bambu, meratakan tanah, pengangkutan pupuk organis, dan lain sebagainya. Saat ini alhamdulilah sudah ada 3 kolam yang siap isi dengan bibit, namun meskipun kolam sudah terisi dengan air tidak bisa langsung tanam bibit, karena ada proses pemupukan, untuk menumbuhkan mikroorganisme yang nantinya akan menjadi makanan lele, karena budidaya lele yang saya lakukan menggunakan teknik organik, serta dilakukan pula proses pengapuran kolam untuk menetralkan pH air.

Bagi saya untuk menjalankan bisnis ini modal utamanya bukanlah uang atau apa, tapi modal nekad! terutama nekad dalam pengalaman dan pengetahuan, jujur saja saya menjalankan usaha ini hanya bermodalkan google, buku, dan tanya sana-sini (bodo alewoh). selanjutnya modal yang kedua adalah modal kerja keras, siapa bilang mudah menjalankan usaha ini? hehehe… dan selanjutnya modal yakin!

Tinggalkan komentar